March 07, 2010

Gol Ke-100 Scholes Antar MU Ke Puncak Klasemen

Mame Biram Diouf mendapat tiga peluang bersih dalam 15 menit, tapi tidak satu pun menjadi gol tambahan.

 

Paul Scholes telah berusia 35 tahun, tapi masih bertenaga untuk menempatkan Manchester United (MU) di puncak klasemen sementara Liga Primer.

Ia mencetak gol tunggal kemenangan MU di kandang Wolverhampton Wanderers menit ke-72, yang membuat Setan Merah kini memimpin dengan 63 angka. Unggul dua atas Chelsea dan Arsenal.

Bagi Scholes, laga ini adalah sejarah. Ia mencetak gol ke-100 di penghujung kariernya bersama MU. Meski demikian ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya pada performa buruk MU.

Wolves, panggilan Wolverhampton, memiliki satu peluang bersih untuk mengubah hasil akhir laga menjadi 1-1 ketika Sam Vokes tinggal berhadapan dengan Edwin van der Sar menjelang laga berakhir. Vokes tergesa-gesa menerima bola liar, dan tembakannya dari dalam kotak penalti meninggi di atas mistar.

Kehilangan Wayne Rooney membuat MU begitu sulit mencetak gol. Di babak pertama, MU tertekan agresivitas tuan rumah akibat lini depannya tidak cukup bisa merepotkan pertahanan lawan.

Di babak kedua, Alex Ferguson memasukkan Mame Biram Diouf dan menarik keluar Derron Gibson. Serangan MU mulai hidup, dan Wolves terus tertekan.

Menit ke-72, pemain belakang Jody Craddock melakukan kesalahan. Ia memotong umpan Nani, tapi bola singgah di kaki Scholes, yang langsung menembak ke arah gawang.

Dua menit kemudian, Nani yang tidak terlalu kreatif ditarik keluar untuk digantikan Park Ji-sung. Serangan MU menjadi lebih hidup.

Sepanjang 15 menit sebelum memasuki injury time, Valencia dan Park Ji-sung silih berganti mengirim umpan ke Biram Diouf. Tercatat ada tiga peluang bersih yang bisa menjadi gol, tapi tidak satu pun bisa dimanfaatkan.

Satu sundulan Biram Diouf dari posisi bebas melayang di atas mistar. Dari tempat duduknya, Alex Ferguson kecewa bukan kepalang.

Ia hampir tak tersenyum menyaksikan menit-menit terakhir pertandingan, karena berharap ada gol tambahan untuk mengamankan kemenangan.

Di pinggir lapangan yang lain, Mick McCarthy juga amat kecewa ketika Vokes gagal memanfaatkan peluang terakhir untuk membuyarkan kemenangan MU.

 www.goal.com

Valencia: Jangan Panggil Saya New Ronaldo

Antonio Valencia melihat Nani sebagai pesaing terberatnya

 

Antonio Valencia mengatakan dirinya seolah sedang hidup di alam mimpi di Old Trafford, namun tidak ingin dipanggil new-Ronaldo.

"Cristiano Ronaldo adalah superstar, dan saya adalah Antonio Valencia," ujar pemain yang hampir setiap hari masih belajar sepakbola setiap hari.

"Saya tidak ingin dibandingkan dengan Ronaldo, karena kami memang berbeda," lanjut pemain berusia 24 tahun itu.

Pemain Ekuador itu kian matang di Old Trafford, dan terpilih sebagai man of the match ketika Manchester United mengalahkan Aston Villa untuk meraih Piala Carling.

Ia menggantikan peran David Beckham dan Cristiano Ronaldo, dan itu tidak mudah. Alex Ferguson juga tidak yakin Valencia bisa melakukannya secepat itu.

Ketika MU bersedia mengeluarkan £16 juta untuk memboyongnya dari Wigan Athletic, Fergie memperkirakan Valencia butuh satu musim untuk beradaptasi, dan menjalankan peran Beckham dan Ronaldo.

Publik Old Trafford memujinya, dan Valencia dibandingkan dengan pemain yang dijual MU ke Real Madrid dengan harga £80 juta.

Menurut Valencia, dirinya masih harus berjuang setiap hari agar tidak kehilangan tempat di tim inti. Itulah, katanya, yang membedakannya dengan Ronaldo.

"Sungguh tidak mudah masuk ke starting eleven MU, tapi itulah tantangan yang harus saya hadapi," lanjutnya.

Menurut Valencia, pesaing terberatnya adalah Nani -- yang kini menjalani hukuman di tiga pertandingan.

"Saya sedang menikmati moment terbaik sebagai pemain profesional. Saya slalu bermimpi menjadi bagian klub besar yang memenangkan gelar, kini saya mewujudkannya," kata Valencia.

Valencia juga mengatakan dirinya berada di Old Trafford karena Fergie. Sejak tiba di markas MU, Fergie selalu menjelaskan mengapa Setan Merah membutuhkannya.

"Fergie selalu mengatakan saya adalah pemain yang diperlukan MU. Itulah yang membanggakan," kata Valencia.

Valencia juga mengatakan pengalamannya berbicara dengan Fergie meruntuhkan opini bahwa pelatih gaek itu tidak akrab dengan pemain.

"Jika saya bermain bagus, itu juga karena Fergie," ia mengakhiri.

Sumber : www.goal.com