KOMPAS.com — Fenomena langit langka akan terjadi
pada pertengahan tahun ini, tepatnya 6 Juni 2012. Venus akan singgah di
muka Matahari yang dalam astronomi dikenal sebagai transit Venus.
Saat transit Venus terjadi, Bumi, Venus, dan Matahari ada dalam posisi
segaris. Venus berada di antara Bumi dan Matahari. Posisi tersebut
mirip seperti saat gerhana Bulan, yaitu saat Bulan, Bumi, dan Matahari
ada dalam posisi segaris. Perbedaannya, saat transit Venus, piringan
Venus tidak cukup besar untuk bisa menutupi piringan Matahari yang lebih
besar.
Transit Venus terjadi hanya dua kali dalam seabad. Berdasarkan informasi
NASA, fenomena ini baru terjadi tujuh kali sejak teleskop ditemukan,
yakni tahun 1631, 1639, 1761, 1769, 1874, 1882, dan 2004. Transit Venus
terjadi dalam periode waktu dengan formula 8, 121, 5, 8, dan 105,5
tahun.
"Jadi, rugi kalau tidak menyaksikan karena ini adalah yang
terakhir dalam masa hidup kita," kata Mutoha Arkanuddin dari Jogja
Astro Club saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/1/2012). NASA memperkirakan, fenomena ini baru akan terjadi lagi tahun 2117.
Tahun
ini, warga Bumi yang berkesempatan menyaksikan transit Venus adalah
yang berada di wilayah Amerika Utara, Hawaii, Pasifik bagian barat, Asia
bagian utara, Jepang, Korea, China bagian timur, Filipina, Australia
bagian timur, dan Selandia Baru. Seluruh warga Indonesia pun bisa
melihat fenomena langka ini.
Berdasarkan peta NASA, warga
Indonesia bagian barat meliputi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah
dan Selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat hanya berkesempatan
melihat sebagian proses transit. Adapun warga Indonesia di Sulawesi
Utara dan Tenggara, bagian timur Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua bisa
melihat keseluruhan proses transit.
"Untuk Indonesia bagian
timur, sejak Matahari terbit sudah bisa melihat kontak awal Venus dengan
Matahari. Sementara kalau yang di bagian barat akan melihat saat Venus
sudah ada di piringan Matahari," papar Mutoha.
"Transit akan
dimulai dari sisi bawah Matahari pada pukul 05.14 WIB terus bergerak ke
barat melewati muka Matahari sampai pukul 11.50 WIB," tutur Mutoha.
Transit berlangsung selama lebih kurang enam jam dan berdasarkan
informasi NASA, Venus akan berada di tengah piringan Matahari pada pukul
08.32 WIB.
Mutoha mengatakan, karena obyeknya berkaitan dengan
Matahari, pengamatan transit Venus sebaiknya dilakukan menggunakan
teleskop. Transit Venus sulit diamati dengan mata telanjang sebab
piringannya kecil serta
disilaukan sinar Matahari. Cara lain adalah dengan teknik proyeksi,
tetapi sulit. Pengamat harus berhati-hati dengan cahaya Matahari.
Menyongsong
fenomena langka ini, Jogja Astro Club sudah menyusun persiapan untuk
pengamatan serta membuat pernak pernik terkait transit Venus. Himpunan
Astronom Amatir Jakarta yang bermarkas di Planetarium Taman Ismail
Marzuki pun bersiap menyongsong fenomena ini. Jadi, pengamatan pun akan
bisa dilakukan bersama kalangan astronom amatir di setiap kota, lebih
aman bagi yang belum pernah melakukan pengamatan.
Transit Venus
digunakan ilmuwan sebagai momen penelitian tentang fenomena Black Drop,
yaitu saat Venus kontak dengan Matahari, tampak bahwa ada bagian Venus
yang memanjang. Jadi, jangan sampai melewatkan kesempatan ini.
No comments :
Post a Comment