Mendengarkan musik lewat
mp4, iPod ataupun media player lainnya saat berolahraga tentu bukanlah
hal baru. Namun mungkin tak banyak orang yang tahu manfaat dari
aktivitas ini.
Sebuah riset mengungkapkan mendengarkan musik dapat mengalihkan perhatian si atlet dari kondisi yang terjadi pada tubuh mereka, misalnya rasa sakit. Berikut tujuh alasan utama untuk membiasakan diri mendengarkan musik saat berolahraga, seperti dilansir Huffingtonpost, Senin (04/11/2013).
1. Musik adalah pengalih perhatian yang baik
Tak hanya sebagai pengalih perhatian, berolahraga sambil mendengarkan musik favorit juga membuat partisipan tak merasa begitu capek karena tenaga yang dikerahkannya selama melakukan aktivitas tersebut. Bahkan The Guardian melaporkan musik dikatakan dapat meningkatkan performa atletik seseorang hingga lebih dari 15 persen
Menurut WebMD, makin cepat beat musiknya justru makin baik. Pasalnya musik yang upbeat mempunyai lebih banyak informasi yang harus diproses otak sehingga pikiran seseorang dapat teralihkan dari kondisi lain yang terjadi pada tubuhnya selama berolahraga.
2. Musik menambah upaya yang dilakukan seseorang ketika berolahraga
Sebuah studi yang dilakukan di tahun 2010 menemukan, pesepeda akan mengayuh sepedanya jauh lebih kuat ketika mendengarkan musik bernada cepat dibandingkan ketika mendengarkan musik yang temponya lebih lambat.
Namun perlu diingat jika musik yang terlalu cepat juga tak baik. Yang direkomendasikan adalah lagu-lagu dengan 120-140 ketukan per menit (bpm) karena kemampuannya dalam memberikan efek maksimal terhadap pelaku olahraga berintensitas sedang seperti bersepeda, jalan cepat dan berenang.
3. Musik bantu memunculkan motivasi untuk berolahraga
Setiap orang cenderung mengaitkan lagu-lagu tertentu dengan sebuah memori, biasanya berhubungan dengan dimana/kapan kita mendengar lagu tersebut untuk pertama kali. Keterkaitan memori itulah yang memicu munculnya kekuatan motivasi dari lagu yang dapat mempengaruhi orang yang mendengarnya, dan tak hanya itu, musik juga telah terbukti dapat meningkatkan performa fisik seseorang saat berolahraga.
4. Musik membantu mempertahankan kecepatan
Ritme musik yang digunakan saat berolahraga dapat mempengaruhi daerah otak yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh seseorang, termasuk menentukan kapan seseorang bergerak. Dengan mengetahui hal ini maka kita dapat menghemat energi lebih efisien saat berolahraga karena menjaga kecepatan agar tetap stabil jauh lebih mudah bagi tubuh ketimbang jika kecepatannya naik-turun.
5. Musik dapat menambah mood untuk olahraga
Dari sebuah analisis yang dilakukan di bulan Agustus 2013 diketahui orang-orang cenderung mendengarkan musik tertentu agar moodnya bisa berubah dan menemukan kesadaran diri (self-awareness). Dengan kata lain partisipan mengaku mendengarkan musik membuat mereka berpikir tentang dirinya sendiri, misalnya apa yang terbaik untuk diri sendiri.
Apapun yang terjadi beberapa waktu sebelumnya, setiap orang bisa memanfaatkan lagu-lagu kesayangannya untuk membantunya terbebas dari pikiran negatif dan memberikan kekuatan tersendiri bagi seseorang ketika berolahraga.
6. Musik mendorong untuk terus bergerak
Sebuah riset menemukan musik dapat menyebabkan otak menjadi bersemangat, termasuk memicu pergerakan tubuh pendengarnya. Bahkan pada dasarnya, playlist yang dimiliki setiap orang dapat mendorong Anda bergerak, tak peduli betapa beratnya olahraga yang dilakukan.
7. Membuat musik sendiri untuk temani olahraga memberi manfaat tambahan
Menurut sebuah studi yang baru-baru ini dipublikasikan, mendengarkan musik tak hanya akan mengalihkan perhatian seseorang dari rasa nyeri dan kelelahan yang dialaminya ketika berolahraga. Pasalnya menurut keterangan ketua tim peneliti Tom Fritz, proses menciptakan dan mengendalikan musik ketika seseorang berolahraga dapat meningkatkan manfaat dari aktivitas fisik itu sendiri.
Dalam studinya, Fritz meminta sejumlah partisipan berolahraga di atas mesin khusus yang didesain agar mereka dapat mengganti musik yang ingin didengarkan berdasarkan pergerakan mereka. Dengan kata lain partisipan diperbolehkan untuk menciptakan soundtrack olahraga mereka sendiri.
Hasilnya, dibandingkan dengan partisipan yang tidak memiliki kontrol atas musik yang didengarkannya ketika berolahraga, partisipan yang memakai mesin khusus tadi dilaporkan merasa tak begitu capek karena olahraga yang dilakukannya, meskipun jenis olahraganya berat ataupun sedang.
Sebuah riset mengungkapkan mendengarkan musik dapat mengalihkan perhatian si atlet dari kondisi yang terjadi pada tubuh mereka, misalnya rasa sakit. Berikut tujuh alasan utama untuk membiasakan diri mendengarkan musik saat berolahraga, seperti dilansir Huffingtonpost, Senin (04/11/2013).
1. Musik adalah pengalih perhatian yang baik
Tak hanya sebagai pengalih perhatian, berolahraga sambil mendengarkan musik favorit juga membuat partisipan tak merasa begitu capek karena tenaga yang dikerahkannya selama melakukan aktivitas tersebut. Bahkan The Guardian melaporkan musik dikatakan dapat meningkatkan performa atletik seseorang hingga lebih dari 15 persen
Menurut WebMD, makin cepat beat musiknya justru makin baik. Pasalnya musik yang upbeat mempunyai lebih banyak informasi yang harus diproses otak sehingga pikiran seseorang dapat teralihkan dari kondisi lain yang terjadi pada tubuhnya selama berolahraga.
2. Musik menambah upaya yang dilakukan seseorang ketika berolahraga
Sebuah studi yang dilakukan di tahun 2010 menemukan, pesepeda akan mengayuh sepedanya jauh lebih kuat ketika mendengarkan musik bernada cepat dibandingkan ketika mendengarkan musik yang temponya lebih lambat.
Namun perlu diingat jika musik yang terlalu cepat juga tak baik. Yang direkomendasikan adalah lagu-lagu dengan 120-140 ketukan per menit (bpm) karena kemampuannya dalam memberikan efek maksimal terhadap pelaku olahraga berintensitas sedang seperti bersepeda, jalan cepat dan berenang.
3. Musik bantu memunculkan motivasi untuk berolahraga
Setiap orang cenderung mengaitkan lagu-lagu tertentu dengan sebuah memori, biasanya berhubungan dengan dimana/kapan kita mendengar lagu tersebut untuk pertama kali. Keterkaitan memori itulah yang memicu munculnya kekuatan motivasi dari lagu yang dapat mempengaruhi orang yang mendengarnya, dan tak hanya itu, musik juga telah terbukti dapat meningkatkan performa fisik seseorang saat berolahraga.
4. Musik membantu mempertahankan kecepatan
Ritme musik yang digunakan saat berolahraga dapat mempengaruhi daerah otak yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh seseorang, termasuk menentukan kapan seseorang bergerak. Dengan mengetahui hal ini maka kita dapat menghemat energi lebih efisien saat berolahraga karena menjaga kecepatan agar tetap stabil jauh lebih mudah bagi tubuh ketimbang jika kecepatannya naik-turun.
5. Musik dapat menambah mood untuk olahraga
Dari sebuah analisis yang dilakukan di bulan Agustus 2013 diketahui orang-orang cenderung mendengarkan musik tertentu agar moodnya bisa berubah dan menemukan kesadaran diri (self-awareness). Dengan kata lain partisipan mengaku mendengarkan musik membuat mereka berpikir tentang dirinya sendiri, misalnya apa yang terbaik untuk diri sendiri.
Apapun yang terjadi beberapa waktu sebelumnya, setiap orang bisa memanfaatkan lagu-lagu kesayangannya untuk membantunya terbebas dari pikiran negatif dan memberikan kekuatan tersendiri bagi seseorang ketika berolahraga.
6. Musik mendorong untuk terus bergerak
Sebuah riset menemukan musik dapat menyebabkan otak menjadi bersemangat, termasuk memicu pergerakan tubuh pendengarnya. Bahkan pada dasarnya, playlist yang dimiliki setiap orang dapat mendorong Anda bergerak, tak peduli betapa beratnya olahraga yang dilakukan.
7. Membuat musik sendiri untuk temani olahraga memberi manfaat tambahan
Menurut sebuah studi yang baru-baru ini dipublikasikan, mendengarkan musik tak hanya akan mengalihkan perhatian seseorang dari rasa nyeri dan kelelahan yang dialaminya ketika berolahraga. Pasalnya menurut keterangan ketua tim peneliti Tom Fritz, proses menciptakan dan mengendalikan musik ketika seseorang berolahraga dapat meningkatkan manfaat dari aktivitas fisik itu sendiri.
Dalam studinya, Fritz meminta sejumlah partisipan berolahraga di atas mesin khusus yang didesain agar mereka dapat mengganti musik yang ingin didengarkan berdasarkan pergerakan mereka. Dengan kata lain partisipan diperbolehkan untuk menciptakan soundtrack olahraga mereka sendiri.
Hasilnya, dibandingkan dengan partisipan yang tidak memiliki kontrol atas musik yang didengarkannya ketika berolahraga, partisipan yang memakai mesin khusus tadi dilaporkan merasa tak begitu capek karena olahraga yang dilakukannya, meskipun jenis olahraganya berat ataupun sedang.
No comments :
Post a Comment